Selasa, 07 Desember 2010
Senin, 06 Desember 2010
LAMPION LIVE IN CONCERT
Menyambut 1 Muharram 1432 H & memeriahkan PAGELARAN FATAHILLAH "LAMPION CHINESE MOSLEM NASHEED" LIVE IN CONCERT AT The Kota Tua (Museum Fatahillah)
SELASA 07 DES 2010 JAM 13:00
SELASA 07 DES 2010 JAM 13:00
Minggu, 28 November 2010
Selasa, 05 Oktober 2010
MOTIVASI : Hiburan Sejati Itu Dari Nafsu Atau Hati?
Fitrah semua manusia inginkan hiburan. Berbagai kaedah dan bentuk hiburan dibuat semata-mata untuk mendapat kepuasan. Hiburan sejati ialah satu perkara yang mampu menggembirakan kita dan ianya bertapak dalam hati. Ia merupakan hiburan yang sesuai dengan fitrah. Tetapi kalau hiburan itu hanya berpusat pada nafsu, itu bukan hiburan. Cuma kita terkeliru, mengatakan itu hiburan. Sebenarnya itu perkara yang melalaikan. Kita mesti membedakan di antara hiburan dengan perkara yang melalaikan. Hiburan itu menenangkan, membahagiakan dan memberi kepuasan pada hati. Dan kesannya berpanjangan. Sekiranya ada masalah pada ketika itu, ia mampu jadi obat. Itulah hiburan yang menapak dan berpusat di dalam hati. Tetapi kalau hiburan berpusat dari nafsu, itulah perkara yang melalaikan. Ianya melalaikan kita sementara waktu. Kita dilalai-lalaikannya pada ketika itu. Jadi kita lupalah pada masalah. Kita terpesona dengan benda yang kita dengar dan lihat.
Katakanlah sejam berhibur secara demikian, kita jadi terlupa masalah yang menggigit selama ini. Bila waktu berhibur sudah lepas, kita ingat masalah balik; ketuk kepala balik. Kadang-kadang bila balik rumah lebih parah lagi. Ini menyebabkan kita mengalami penderitaan jiwa. Padahal kita baru lepas berhibur. Kenapa? Karena yang kita buat itu hanyalah memberi kepuasan kepada nafsu; yang melalaikan. Bukan kepuasan kepada hati. Kalau hiburan itu betul-betul bertapak di dalam hati, ia kekal. Ianya sangat memberi kesan. Kalau sebelum itu ada masalah, dah tak timbul masalah lagi. Kalau datang masalah dah tak `lot'. la menjadi pendinding.
Sebab itu orang yang mengatakan hiburan sekarang itulah hiburan sebenar, dia terkeliru. Hakikatnya, itu bukan hiburan, tapi perkara yang melalaikan. Sebab itu penghibur adalah orang yang paling tak terhibur di dunia. Orang yang banyak frustasi terutama di Barat. Dia menghiburkan orang, sepatutnya dia paling bahagia dan paling tenang, tapi para penghiburlah yang banyak bunuh diri, frustasi, kecewa, terlibat dengan narkoba dan sebagainya. Dia menghiburkan orang dengan menari dan menyanyi. Kemudian dia balik ke rumah pukul dua malam. Dia teringat-ingat macam-macam perkara yang menyusahkan hati, tepuk dahi. Hatinya tak terisi, dia menderita jiwa.
Jadi hiburan yang bukan hiburan itu hanyalah kepuasan nafsu yang melalaikan. Hiburan beginilah yang berperanan di tengah kehidupan hari ini. Yang menyebabkan manusia makin berhibur makin susah hati. Buktinya, orang yang berhibur dengan hiburan yang ada ini pemarah orangnya. Mampu bergaul tapi sangat sensitif, sangat emotional. Itu menunjukkan apa yang dia dapat itu bukan hiburan. Tetapi kalau betul hiburan yang membawa bahagia, dia jadi tenang, dia tak sensitif, tak emotional. Bahkan dah tercabar pun dia mampu ketawa senyum lagi. Itu tanda dia mendapat hiburan yang sejati. Jadi kalau begitu reaksinya, itu menunjukkan punca hiburan yang dia perolehi bertapak dari hati. Walau bagaimanapun yang menjadi asasnya adalah iman. ALLAH berfirman dalam Quran: Ketahui olehmu dengan mengingati ALLAH itu hati jadi tenang. (Ar Ra'd: 28)
Orang yang tidak ada iman, dalam artikata dia sentiasa tidak mengingati ALLAH, dia takkan dapat kepuasan yang bertapak di dalam hati. Jadi iman itu dulu mesti bertapak di dalam hati. Apabila ianya telah bertapak, dengan hanya melihat ciptaan ALLAH, timbul rasa terhibur, senang hati dan indah. Jadi kalau manusia ini ditanam dengan iman, kemudian meningkat menjadi orang bertaqwa, walaupun dia kurang mendapat hiburan di luar, sudah cukup baginya dengan hiburan yang sudah ada dalam hati.Tapi bagi masyarakat yang tidak beriman, ataupun tidak bertagwa, mereka memerlukan hiburan yang banyak di luar. Sebab itu menjadi masalah. Hiburan itu sudah jemu, lagi menjemukan. Walaupun sudah bermacam-macam jenis hiburan pun masih menjemukan lagi. Mereka nakkan satu kaedah lain untuk berhibur. Sebabnya kenapa? Karena itu semua bukan hiburan yang sejati.
Kalau hiburan yang sejati, ia tak bertukar-tukar. Cuma kalau ada perkara yang menghiburkan lagi, ianya ditambah dan disuburkan lagi. Ia tak mampu terungkai. Kalaulah sesuatu itu mampu menghibur, ia tak mampu ungkai perkara-perkara yang lain. Kalau ada satu perkara itu mampu menghibur, ia menyuburkan saja. Tapi kalau hiburan nafsu ia melalaikan saja. Lepas berhibur rasa jemu. Hati kembali tidak terhibur lagi.
Kemudian dimulakan dengan hiburan yang lain pula. Artinya, hiburan sebelum itu dah tak berguna. Ini payah nak difahami sebab ini memerlukan ilmu rasa.Sebab itu orang yang kuat iman, kalau dia tak disakitkan oleh ALLAH dan tak didatangkan ujian, rasa menderita dia. Dia rasa ALLAH dah benci dengan dia. Umpamanya, seorang murid bila disuruh oleh gurunya untuk membelikan sesuatu. Itulah yang senagkan hati dan indah. Padahal kan susah pergi kedai dengan berjalan kaki sejauh dua batu. Tapi dia terasa dengan suruhan itu terhubung kasih sayang dengan gurunya.
Orang lain yang tak faham tentu berkata, "Kasihan anak itu. Guru suruh dia berjalan kaki ke kedai sejauh dua batu. Umur baru 10 tahun, baru 4 SD, tak patut." Tapi bagi anak itu, suruhan itu lebih daripada patut. Itulah hiburan baginya. Begitu juga kalau orang terasa yang ALLAH itu telah memberi kasih sayang kepada dia melalui ujian sakit. Sakit itulah hiburan pada dia. Betapalah kalau tak sakit. Sakit pun dia terasa terhibur dengan ALLAH, sebab dia rasa itulah hubungan kasih sayang ALLAH dengan dia.
Jadi kita mesti bedakan hiburan nafsu dan hiburan hati. Hiburan nafsu itulah perkara yang melalaikan. Ia hanya merunsingkan diri, mengharu-birukan fikiran dan cuma melalaikan kita sekejap saja. Ianya hanya dapat melupakan pada masalah buat sementara waktu. Lepas itu berkumpul semua sekali masalah yang dihadapi. Rasa-rasa seluruh dunia masuk ke dalam kepala kita. Berapa teruk nanti untuk menanggungnya. Sebab itu dalam psikologi, orang yang kuat menghantam orang, dia takkan mampu bertahan kalau dia dihantam orang. Kalau dia marah pada orang lain, dia tak mampu bertahan kalau orang marah pada dia. Kalau dia banyak mengata orang, insya-ALLAH dia orang paling tak tahan dikata orang. Kenapa?
Salah satu motif manusia ini menghantam orang karena itulah hiburan bagi dia. Yang sebenarnya dia nak lepaskan perasaan yang tak dapat diluahkan. Ini menambahkan gelodak jiwanya. Sebab itu perlu kita pastikan, kalau orang yang suka menghantam, `pukul' orang, ‘patah'kan orang lain, itu menunjukkan jiwanya sangat sensitif. Dia sendiri pun tak tahan diuji begitu.Kalau dia kuat mencabar orang, artinya dia tak kuat bertahan kalau dicabar. Sikap begini hanya mampu dikenal kalau kita selalu bergaul dengan masyarakat terutama bagi orang berjuang insya-ALLAH mampu faham. Kalau setakat jumpa orang sekali-sekala tak mampu faham.
Jadi kalau seseorang itu dicabar dan diganggu, tapi dia tenang dan biasa saja hingga kadang-kadang menyebabkan orang kasihan, "Apa awak ni tak lawan lagi," maka biasanya dia mampu bertahan bila dikata orang. Kenapa? Karena dia tidak suka mengata orang. Dia kurang mengata orang sebab itu jiwanya tahan. Dia tahan dikata sebab bukan itu tempat hiburannya. Jadi sebab itu, kalau masalah iman ini selesai, orang tak perlu lagi hiburan yang ada sekarang ini. Memadai berhibur dengan baca Quran, nasyid, berselawat dan ibadah-ibadah yang lain. Sudah cukup untuk puaskan hati kita.
Cukup hanya menerima senyuman, setahun kita mampu ingat dan terhibur. Berapa banyak orang sekali dia senyum, orang ingat dan terhibur. Sampai dia mampu cakap, "Ya ALLAH saya rasa puas hati dengan seorang itu. Saya sekali sahaja berjumpa bukan dia kenal saya, dia mampu senyum dengan saya sampai setahun pun masih ingat lagi." Inikan lebih hebat daripada kita tengok seorang penari atau penyanyi terlonjak-lonjak di atas pentas. Pernahkah kita dengar orang sebut, "Tiga tahun saya puas hati tengok penari tadi. Puas hati saya. Tak tengok lagi pun tak apa. Sekali pun sudahlah. Puas hati.." Tak ada. Tapi senyuman dan kemesraan seseorang selalu diperkatakan. Dia tak dilupakan, selalu disebut-sebut. Itu maknanya senyuman seseorang itu fitrah. Dan targetnya adalah hati.
Itulah hiburan hati. Rasulullah SAW bersabda:"senyum-simpulmu, kemesraanmu kepada saudara kamu yang lain itu dikira/dianggap sedekah. "Semoga kita dapat berhibur dengan hiburan yang benar-benar menapak di dalam hati, bukan hiburan palsu; yang berawal dari nafsu.
Ustadz Ashaari Muhammad
NASYID LAMPION : Tanah Baru - Depok, 03-10-2010
Bismillah....meskipun diguyur hujan alhamdulillah tetap semangat......
Baiknya Tuhan Kita....... !!!!
Pemain perkusinyapun tetap semangat....dungdung prak..prak..!!!
Baiknya Tuhan Kita....... !!!!
Pemain perkusinyapun tetap semangat....dungdung prak..prak..!!!
NASYID LAMPION : CIPULIR, 26 SEPTEMBER 2010
Sebelum ngarak penganten.....ehem..ehem...latihan dulu accccchhhhh!!!! selanjutnya.....???
Briefing dulu....bentaran aje yeee!!!
Hehehe...yang ini cuma numpang lewat....boleh kan?????
Briefing dulu....bentaran aje yeee!!!
Hehehe...yang ini cuma numpang lewat....boleh kan?????
Bersahabat Biarlah Setia
Bersahabat biarlah setia
Perasaan sahabat kenalah dijaga
Kepentingannya utamakan dari diri kita
Begitulah kalau mahu bersahabat dengan sesiapa
Tetangga kita anggaplah keluarga
Karena tetangga orang yang terdekat dengan kita
Tengok-menengoklah, bantu-membantulah sesama tetangga
Kehormatan tetangga kenalah dijaga
Keburukan tetangga jangan dicerca
Beri-memberilah sesama tetangga
Ketika tetangga tidak ada di rumahnya
Rumahnya kenalah kita jaga
Sikap kita jangan sampai mengganggu tetangga kita
Begitulah di antara rukun tetangga dengan kita
Perasaan sahabat kenalah dijaga
Kepentingannya utamakan dari diri kita
Begitulah kalau mahu bersahabat dengan sesiapa
Tetangga kita anggaplah keluarga
Karena tetangga orang yang terdekat dengan kita
Tengok-menengoklah, bantu-membantulah sesama tetangga
Kehormatan tetangga kenalah dijaga
Keburukan tetangga jangan dicerca
Beri-memberilah sesama tetangga
Ketika tetangga tidak ada di rumahnya
Rumahnya kenalah kita jaga
Sikap kita jangan sampai mengganggu tetangga kita
Begitulah di antara rukun tetangga dengan kita
Susahnya Mencari Kawan Yang Setia
Bukan senang untuk mendapat kawan yang setia
Boleh berkawan waktu susah dan senang
Di waktu dukacita dan gembira
Di waktu kita buntu fikiran dialah yang memberi pandangan
Ketika tidak ada apa yang hendak dimakan, diberi bantuan
Boleh memberi pertolongan sebelum diminta, kerana faham masalah kawan
Apatah lagi apabila diminta
Waktu sakit diziarahi
Di waktu mendapat nikmat, dia melahirkan kegembiraan
Kesusahan kawan kesusahannya
Kesedihan kawan adalah kesedihannya
Keluarganya dijaga dan diambil berat tentang kehidupannya
Maruah kawan dan keluarganya amat dijaga
Ia merasakan maruah diri sendiri juga
Apabila sudah agak lama tidak berjumpa sudah bertanya-tanya
Apa halnya, apa masalahnya, lama tidak berjumpa
Kebaikannya dicerita-cerita dan dipuji-puji di belakangnya
Keaibannya ditutup, kecacatannya tidak diumpat
Mengutamakan kawan dari dirinya
Selepas mati keluarganya tetap dihubungi
Silaturrahim dengan keluarganya terus bersambung
Susah payah keluarga kawannya selepas mati tetap ditolong
Aduh, mana hendak dapat kawan di waktu ini
Macam kita gambarkan tadi
Penulis pun belum boleh setia dengan kawan
Aku memohon ampun kepada Tuhan
Karena belum boleh setia dengan kawan
Selasa, 28 September 2010
Sajak : Dunia Huru-Hara
Apa sudah jadi kepada dunia?!!!
Di sana-sini huru-hara
Krisis politik merata-rata di setiap negara
Jenayah setiap hari pembunuhan menjadi-jadi
Apa sudah jadi kepada manusia
Pembesar-pembesar gila kuasa, si kaya tamakkan harta
Penzaliman terjadi setiap hari, pembaziran harta jadi budaya
Si miskin terbiar, rakyat jelata menderita
Cerdik pandai gila bercakap, contoh tiada
Para pejuang kasar dianggap agama dan utama
Pembawa kasih sayang dianggap lemah dan hina
Guru-guru hanya memberi ilmu, didikan tiada
Buah darinya murid-murid sudah tidak hormat guru-gurunya lagi
Ibu bapak sudah hilang wibawanya
Karena akhlak harga diri tidak dijaga
Atau kasih sayang kepada ibu bapak hampir hilang di hati
Karena hubungan ibu bapak dengan anak-anak telah renggang sekali
Apa sudah jadi kepada masyarakat dunia
Disiplin hidup manusia sudah punah
Membangunkan kehidupan mengikut nafsu sendiri-sendiri
Akibatnya, banyak perlanggaran terjadi di jalan raya
Muda-mudi banyak yang bergaul bebas tanpa disiplin
Hidup mundar-mandir tanpa tujuan
Membuang masa sia-sia sepanjang hidupnya
Umur dihabiskan dengan tidak memberi faedah apa-apa kepada agama dan bangsa
Apa sudah jadi kehidupan ini?!!!
Nilai-nilai murni sudah punah
Nilai-nilai negatif menggantikan tempatnya
Akhirnya manusia terseksa dengan sikapnya sendiri
Aduh apa sudah terjadi kepada dunia?!!!
Ketenangan sudah tiada, ketakutan di mana-mana
Hidup nafsi-nafsi, hubungan satu sama lain sudah tiada
Jauh sekalilah kasih sayang
Memang sudah gersang
Kepada siapalah hendak merujuk atau mengadu?
Kepada pemimpin atau pembesar?!
Mereka sudah jadi buaya
Kepada para ulama?
Kasih sayang mereka sudah tiada
Kepada orang politik?
Merekalah yang banyak mencetuskan krisis dunia
Rakyat menderita karena mereka
Kepada raja-raja?
Mereka hanya ibarat bunga penyeri negara, kuasa tiada
Aduh habis kepada siapa hendak mengadu?
Tunggulah pemimpin yang ditunjukkan oleh Tuhan
Yang membawa kasih sayang dan penyelamat manusia
Tuhan bila lagilah penyelamat itu hendak datang?!
Ustaz Ashaari Muhammad At-Tamimi
10.1.2002
Malam Jumaat
Senin, 27 September 2010
Sajak : Karena Nama dan Glamor
Banyak orang karena hendak nama dan glamor dia memanjat gunung
menyeberang, merenangi lautan, mengembara ke kutub
Apakah dapat sholat atau tidak, tidak diambil kira
Mereka lakukannya bersusah payah untuk sanjungan manusia
Ada yang jatuh patah kaki, tidak kurang ada yang mati
Di waktu hendak nama dan glamor itu melanggar Syariat
atau As Sunnah peduli apa
atau As Sunnah peduli apa
Yang penting berjaya, yang penting membina nama
Media massa membuat berita, aku ada nama, bukan senang hendak terkenal
Mungkin negara menggelar aku wira bangsa
Bangsa ikut dapat nama
Boleh jadi juga aku akan diberi bintang oleh negara
Begitulah manusia di hari ini karena nama dan glamor sanggup mati karenanya
Kalau karena Tuhan untuk tidak berbuat bermacam-macam alasan
Susahlah, sibuklah tidak ada masalah
Karena itulah sholat Subuh saja banyak orang yang tertinggal
Mungkin juga sholat dibuat tapi setelah matahari naik
Begitulah orang memperkecilkan Tuhan
Karena berbagai-bagai alasan mengapa ditinggalkan
Karena nama dan glamor tidak ada yang mustahil, boleh saja
Patutlah sangat mereka itu dimurka dan masuk ke neraka
Sajak : Nasib Penghibur Di Akhir Zaman
Penghibur-penghibur di akhir zaman sudah kehilangan Tuhan
Mereka penghibur orang, dia sendiri tidak terhibur
Mereka menghibur dengan tujuan mencari populer dan uang
Populer dapat, glamor tercapai, duit dapat, jiwa derita, fikiran risau
Lepas menghibur, pulang ke rumah, campakkan badan di atas tilam,
tangan letak ke dahi, menekan fikiran yang berserabut
Apatah lagi jika ada orang lain menandinginya
Fikiran bertambah runcing, kepala pula berpusing, jiwa tidak menentu hati gelisah selalu
Makin ke hujung, jiwa bertambah derita, nama bertambah menurun pula,
pencabarnya bertambah populer
Sakit hati pun bermula, fikiran bertambah kusut, jiwa lagi derita
Penghibur juga karena mahu hidup, orang terhibur juga fikiran bertambah berserabut
Balik malam membawa keletihan, baring di kasur mungkin payah mahu tidur
Dari hari ke hari makin tercabar karena sudah banyak yang mengatasinya
Fikiran bertambah runcing, jiwa semakin tidak tenang,
tabiat marah-marah pun mula datang
Mudah tersinggung, hati panas saja, mudah marah-marah, jiwa menjadi kosong
Masih terus menghibur, orang terhibur dia tidak terhibur
Menghibur karena uang untuk hidup, sekalipun jiwa tidak terhibur
Penghibur ini kalau masih tidak insaf apa akan jadi apabila di masa tua?
Di masa itu suara sudah tidak ada, muka sudah berkedut dan keriput
peminat sudah tidak ada karena banyak yang masih muda
Di waktu itu apa akan terjadi?
Segala-galanya sudah hilang, mati menunggu, Akhirat menanti, apakah akan terjadi?
Haraplah berfikir di waktu ini!
Mereka penghibur orang, dia sendiri tidak terhibur
Mereka menghibur dengan tujuan mencari populer dan uang
Populer dapat, glamor tercapai, duit dapat, jiwa derita, fikiran risau
Lepas menghibur, pulang ke rumah, campakkan badan di atas tilam,
tangan letak ke dahi, menekan fikiran yang berserabut
Apatah lagi jika ada orang lain menandinginya
Fikiran bertambah runcing, kepala pula berpusing, jiwa tidak menentu hati gelisah selalu
Makin ke hujung, jiwa bertambah derita, nama bertambah menurun pula,
pencabarnya bertambah populer
Sakit hati pun bermula, fikiran bertambah kusut, jiwa lagi derita
Penghibur juga karena mahu hidup, orang terhibur juga fikiran bertambah berserabut
Balik malam membawa keletihan, baring di kasur mungkin payah mahu tidur
Dari hari ke hari makin tercabar karena sudah banyak yang mengatasinya
Fikiran bertambah runcing, jiwa semakin tidak tenang,
tabiat marah-marah pun mula datang
Mudah tersinggung, hati panas saja, mudah marah-marah, jiwa menjadi kosong
Masih terus menghibur, orang terhibur dia tidak terhibur
Menghibur karena uang untuk hidup, sekalipun jiwa tidak terhibur
Penghibur ini kalau masih tidak insaf apa akan jadi apabila di masa tua?
Di masa itu suara sudah tidak ada, muka sudah berkedut dan keriput
peminat sudah tidak ada karena banyak yang masih muda
Di waktu itu apa akan terjadi?
Segala-galanya sudah hilang, mati menunggu, Akhirat menanti, apakah akan terjadi?
Haraplah berfikir di waktu ini!
Sajak : Marilah Kita Menjadi Penghibur
Di dunia ini marilah kita menjadi penghibur
Menghibur manusia yang berbagai-bagai bangsa dan bermacam-macam peringkat mereka
Moga-moga Allah Taala menghiburkan kita di syurga
Marilah kita jadi penghibur menggembirakan manusia
Hiburkanlah manusia dengan pertolongan kita
Terutama kepada manusia yang miskin dan menderita
Hiburkan juga mereka dengan senyum dan kemesraan kita
Juga hiburkan mereka dengan nasihat-nasihat yang berguna
Jadilah penghibur kepada manusia agar kuat jiwa mereka
Dengan ilmu-ilmu yang berguna, dengan semangat-semangat membangunkan jiwa
Dengan ziarahi mereka serta membawa buah tangan atau hadiah
Terutama di waktu mereka sakit, ziarahilah mereka
Gembirakanlah manusia dengan kemaafan kita
Dengan bertolak ansur serta memberi kerjasama
Mereka meminta tolong janganlah kecewakan mereka
Sekalipun terpaksa berhutang dengan manusia
Siapa menjadi penghibur kepada manusia
Allah Taala akan hiburkan mereka di dalam syurga
Dengan syarat iman adalah menjadi asas
Juga syariat menjadi perjalanan hidupnya
Ustadz Ashaari Muhammad
Lepas Subuh,17/12/2002
Sajak : Jadilah Penghibur
Sudah fitrah semulajadi manusia ingin berhibur
Hiburan itulah sebahagian kebahagiaan mereka
Hiburan adalah makanan jiwa manusia
Semua orang memerlukannya tidak kira apa bangsa
Hiburan itu berbagai-bagai sifatnya atau caranya
Ada orang yang miskin diberi bantuan keuangan dan makanan,
ada yang sakit, diziarahi tanda ikut sedih dengan kesakitannya
Orang yang salah diberi kemaafan, yang bersalah meminta maaf, hiburanlah namanya
Orang yang membuat jahat buat baiklah kepadanya
Ada orang yang buntu fikiran berilah buah fikiran, hiburan juga
Orang yang sesat jalan tunjuklah jalannya
Di waktu membawa kendaraan utamakan orang lain, berilah dia jalan
Di waktu makan di restoran belanjalah orang di kiri dan kanan
Di waktu berbelanja bayarkanlah orang yang bersama-sama kita berbelanja untuk keperluan
sekadar yang termampu untuk kasih sayang
Di ketika naik bis, tempat duduk penuh, utamakan orang lain
duduk tidak mengapa kita berdiri
Di waktu-waktu berjalan-jalan berilah salam, atau angkatlah tangan tanda kemesraan
Sekali-kali lihatlah tetangga, hulurkan bantuan itulah hiburan
Para-para tetamu kenalah hormat dan muliakan mereka sejauh yang terdaya
Pemungut-pemungut sampah di rumah kita, sekali-kali berilah dia hadiah
atau memberi makanan atau minuman
Berbudi bahasalah kita kepada mereka tanda mengenang jasanya
memungut sampah di rumah kita
Alangkah gembiranya jiwa mereka, karena budi bahasa kita
Ya Tuhanku, jadikanlah aku penghibur manusia di dunia
Agar aku diberi hiburan di Akhirat sana
Ustadz Ashaari Muhammad
7.4.2003 – 5
Menjelang Maghrib
Sajak : Tuhan Hiburan Bagi Mukmin Yang Bertaqwa
Ada orang di waktu ada masalah, hati gelisah
Untuk ketenangan berhibur dengan pemandangan yang indah
Itu bukan caranya menghilangkan kegelisahan jiwa
Melupakan sebentar masalah, kegelisahan tetap terpendam di hatinya
Selepas pemandangan hilang, masalah dan gelisah subur semula
Ada orang untuk menghilangkan tensionnya, pergi ke tempat-tempat hiburan
Katanya hendak hilangkan ketegangan fikiran, ringankan penderitaan jiwa
Itu hanya menyembunyikan penderitaan buat sementara, kita tidurkan dia
Ia boleh lupakan kita sementara dan melupakan penderitaan jiwa seketika
Apabila hiburan hilang, penderitaan jiwa datang semula.
Tidak kurang juga ada orang yang jiwanya tidak tenang, dia pun menonton film.
Katanya untuk menghilangkan tekanan jiwa, mencari ketenangan konon
Selesai saja menonton film tekanan jiwa menerkam jiwa semula
Mungkin jiwanya bertambah derita
Begitulah dia lakukan berulang-ulang untuk menyelesaikan masalah jiwa
Lupa sekejap kemudian menderita semula
Jiwa derita atau gelisah tidak dapat diobati dengan perkara-perkara luaran
Obatnya ada di dalam jiwa manusia
Hubungkan hati dengan Tuhan, suburkan rasa kehambaan di dalam jiwa
Itulah obatnya
Fahamkan kerja Tuhan terhadap kita
Jiwa akan tenang semula, gelisah akan reda
Tuhan adalah hiburan buat mukmin yang bertaqwa
Hiburan luaran adalah hiburan yang sementara dan menipu daya
Melupakan sekejap masalah, selepas itu resah gelisah semula
Kalau diteruskan tanpa pandai mencari obatnya jiwa yang derita
Akhirnya mungkin gila, atau kecewa, akibatnya putus asa
Setengah orang membunuh diri jalan penyelesaiannya
Oleh karena jahil dia cari jalan yang mudah dan bodoh
Lari daripada penderitaan yang kecil, masuk kepada penderitaan yang maha besar yaitu neraka
Wal’iyazubillah
Ustadz Ashaari Muhammad
Download MP3 Nasyid Lampion
Download Mp3 Nasyid Lampion :
01.Nasyid Lampion - Islam yang Telah Berkembang (Mandarin Version).mp3
02.Nasyid Lampion - Anugerah Cinta.mp3
03.Nasyid Lampion - Baiknya Tuhan.mp3
04.Nasyid Lampion - Hati Tak Pernah Berdusta.mp3
05.Nasyid Lampion - Harapan padaMu Tuhan.mp3
06.Nasyid Lampion - Cinta Agung (Mandarin Version).mp3
07.Nasyid Lampion - Berita Gembira.mp3
08.Nasyid Lampion - Ampun Ya Rasul.mp3
09.Nasyid Lampion - Oriental Shalawat.mp3
10.Nasyid Lampion - Baiknya Tuhan (New Version).mp3
11.Nasyid Lampion - Mata & Hati.mp3
12.Nasyid Lampion - Mari Bermaafan.mp3
13.Nasyid Lampion - Perjuangan Rasul.mp3
Download Video Klip Nasyid Lampion :
01.Oriental Shalawat.Mp4
02.Baiknya Tuhan (New Version).Mp4
03.Mata & Hati.Mp4
01.Nasyid Lampion - Islam yang Telah Berkembang (Mandarin Version).mp3
02.Nasyid Lampion - Anugerah Cinta.mp3
03.Nasyid Lampion - Baiknya Tuhan.mp3
04.Nasyid Lampion - Hati Tak Pernah Berdusta.mp3
05.Nasyid Lampion - Harapan padaMu Tuhan.mp3
06.Nasyid Lampion - Cinta Agung (Mandarin Version).mp3
07.Nasyid Lampion - Berita Gembira.mp3
08.Nasyid Lampion - Ampun Ya Rasul.mp3
09.Nasyid Lampion - Oriental Shalawat.mp3
10.Nasyid Lampion - Baiknya Tuhan (New Version).mp3
11.Nasyid Lampion - Mata & Hati.mp3
12.Nasyid Lampion - Mari Bermaafan.mp3
13.Nasyid Lampion - Perjuangan Rasul.mp3
Download Video Klip Nasyid Lampion :
01.Oriental Shalawat.Mp4
02.Baiknya Tuhan (New Version).Mp4
03.Mata & Hati.Mp4
Nah, Soal Budget Untuk Mengundang Grup Nasyid Lampion Gimana?
Budget untuk performance Grup Nasyid LAMPION akan ditetapkan dan disepakati bersama antara pihak pengundang / penyelenggara dengan pihak manajemen Grup Nasyid LAMPION.
Apa Saja Yg Diperlukan Untuk Menunjang Performancenya?
Kurang lebih ada beberapa yang diperlukan oleh Grup Nasyid LAMPION untuk menunjang performancenya, diantaranya adalah :
-->Sound system yang memadai sesuai dengan kondisi acara yang bersangkutan. Jumlah mikrofon yang memadai, tergantung kepada jumlah personel yang diturunkan dalam acara tersebut. Penjemputan (transportasi). Ruang ganti kostum. Penginapan (apabila acara diselenggarakan di luar kota) dan lain-lain yang ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama antara Grup Nasyid LAMPION dan pihak penyelenggara.
Sudah Sejauhmana Pengalaman Performancenya?
Alhamdulillah, Grup Nasyid LAMPION telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam berbagai show seperti konser musik, acara pernikahan, seminar, talkshow, di perusahaan, kampus, sekolah, peringatan hari-hari besar umat Islam baik di dalam maupun luar kota, kurang lebih diantaranya :
Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Travel Haji Tazkiyah, Radio Dakta, Asyafiiyah, Alaikasalam, TVRI, Indosat, SCTV, DAAI TV, Latahzan TV online, TPI, BlueBird Group, Hotel Indonesia, Hotel le Meridien, Hotel Sahid, Hotel Cempaka, The Park Hotel, Hotel Nikko, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Yayasan H.Karim Oei, MUSTIKA, SD Islam Avicenna, SDIT Al Kautsar, SMU68, SMU54, SMU77, SMU48, Blok M Plaza, Mall Citraland, Mall Pondok Indah, Pekan Raya Jakarta, Balai Kartini , Batam, Palembang, Pontianak, Cirebon, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll.
Apa Tujuan Didalam Bernasyid?
Dalam setiap performancenya, Grup Nasyid LAMPION membawakan lagu-lagu yang syairnya mengajak diri dan para pendengar (audience) untuk lebih mencintai ALLAH dan Rasulullah SAW sehingga akan menghasilkan manusia yang dapat berkasih sayang terhadap sesama manusia, menambah rasa kehambaan dan rasa bertuhan, menyuburkan sifat-sifat taqwa agar hidup lebih bahagia, aman dan harmoni.
Kenapa Dinamakan Grup Nasyid Lampion?
LAMPION adalah nama sebuah grup nasyid yang berdiri di Jakarta pada tanggal 10 November 1997. Nama LAMPION yang dipakai grup nasyid ini diambil dari nama lampu penerang dalam kebudayaan Cina.Ibarat lampu yang menjadi penerang dalam kegelapan, tersiratlah sebuah harapan dari grup Nasyid LAMPION untuk menjadi penerang jalan menuju ALLAH melalui jalur seni budaya khususnya nasyid.
Nama LAMPION sendiri dipilih karena ingin memberikan suatu nuansa baru dalam seni budaya Islam khususnya nasyid dengan memberi sentuhan Etnis Tionghoa dalam persembahannya. Selain itu nama LAMPION memang menunjukkan identitas para personil grup nasyid ini yang sebagiannya adalah muslim keturunan Tionghoa. Jadi hadirnya grup Nasyid LAMPION ini lebih menambah lagi khazanah seni budaya Islam dengan nuansa Etnis Tionghoa dalam performancenya.
Nama LAMPION sendiri dipilih karena ingin memberikan suatu nuansa baru dalam seni budaya Islam khususnya nasyid dengan memberi sentuhan Etnis Tionghoa dalam persembahannya. Selain itu nama LAMPION memang menunjukkan identitas para personil grup nasyid ini yang sebagiannya adalah muslim keturunan Tionghoa. Jadi hadirnya grup Nasyid LAMPION ini lebih menambah lagi khazanah seni budaya Islam dengan nuansa Etnis Tionghoa dalam performancenya.
Grup Nasyid LAMPION telah mengeluarkan sebuah album nasyid pada bulan Maret 2005. Album perdana grup Nasyid LAMPION ini berjudul “Baiknya Tuhan”
Pendahuluan
Secara fitrah manusia menginginkan hiburan. Dengan hiburan manusia akan mendapatkan kepuasan, ketenangan, dan kebahagiaan. Namun, dengan fenomena yang terjadi sekarang, apa yang dikatakan masyarakat modern sebagai hiburan, telah menghasilkan dampak yang berlawanan dengan tujuan hiburan yang sebenarnya. Semakin masyarakat berhibur dengan hiburan tersebut, jiwa semakin gelisah, tidak tenang, dan hilang kebahagiaan.Akibatnya terjadi krisis, perpecahan, pergaduhan, kriminalitas, dan berbagai macam penyakit masyarakat. Hiburan hanya memberikan ketenangan yang sementara untuk melarikan diri dari masalah yang dihadapi. Hiburan yang sejati ialah hiburan yang dapat memberikan kebahagiaan, ketenangan, dan berkesan di dalam hati mampu mendidik jiwa serta memadu hati diri dan orang lain.
Bahkan, yang lebih menyedihkan lagi adalah penghibur-penghibur yang menghiburkan masyarakatpun tidak terhibur.Banyak dari mereka yang kehilangan kebahagiaan sampai ada dari mereka yang meninggal bunuh diri.Bagaimana mungkin hiburan seperti ini dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat?
Selasa, 21 September 2010
Sekedar Pengantar : Seni Hiburan Islam Ada Peluang
Seiring dengan arus kebangkitan Islam yang lebih dikenali sebagai Dunia Baru Islam telah terjadi beberapa perubahan yang amat ketara, khususnya pada masyarakat umat Islam. Rata-rata perubahan tersebut lebih condong ke arah merealisasikan penghayatan cara hidup Islam. Dan tidak terkecuali dalam bidang seni dan budaya.
Kesadaran untuk menghayati cara hidup Islam termasuk di bidang seni dan budaya menyebabkan mereka menolak seni dan budaya mungkar. Mereka sudah tidak mau lagi hiburan yang tidak menepati syari’at. Dari kesadaran itu juga menyebabkan banyaklah di kalangan umat Islam yang dahaga akan hiburan Islam itu sendiri. Mereka mengidamkan hiburan yang bukan saja dapat menghibur tetapi dapat menyuburkan jiwa dan mendekatkan diri dengan Allah SWT yang Maha Penghibur. Mereka mengharapkan agar ketika berhiburpun masih dinilai ibadah yang diberi ganjaran pahala oleh Allah SWT.
Peluang emas ini sebaiknya direbut dan dipergunakan sepenuhnya oleh mereka yang mempunyaji cita-cita perjuangan mendaulatkan hukum Allah sebagai tujuan. Ini adalah karena bidang tersebut juga merupakan satu media atau teknik yang sangat berkesan untuk menyampaikan tarbiyah, nasehat dan pengajaran Islam kepada masyarakat.
Kesadaran untuk menghayati cara hidup Islam termasuk di bidang seni dan budaya menyebabkan mereka menolak seni dan budaya mungkar. Mereka sudah tidak mau lagi hiburan yang tidak menepati syari’at. Dari kesadaran itu juga menyebabkan banyaklah di kalangan umat Islam yang dahaga akan hiburan Islam itu sendiri. Mereka mengidamkan hiburan yang bukan saja dapat menghibur tetapi dapat menyuburkan jiwa dan mendekatkan diri dengan Allah SWT yang Maha Penghibur. Mereka mengharapkan agar ketika berhiburpun masih dinilai ibadah yang diberi ganjaran pahala oleh Allah SWT.
Peluang emas ini sebaiknya direbut dan dipergunakan sepenuhnya oleh mereka yang mempunyaji cita-cita perjuangan mendaulatkan hukum Allah sebagai tujuan. Ini adalah karena bidang tersebut juga merupakan satu media atau teknik yang sangat berkesan untuk menyampaikan tarbiyah, nasehat dan pengajaran Islam kepada masyarakat.
Misi tersebut dapat diterapkan dalam senikata atau lirik, madah, skrip, minda dan sebagainya yang semestinya berlandaskan ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT, kecintaan kepada Rosulullah SAW, media mujahadah, menghibur jiwa dan mendidik hati, membina semangat perjuangan dan menyuburkan rasa kehambaan dan rasa bertuhan untuk bersiap sedia berjuang dan berkorban di jalan Allah SWT. Agar Allah semakin dicintai melebihi yang lainnya dan hidup berkasih sayang dan harmoni.
Oleh karena itu, di era Baru Dunia Islam ini, bukan hanya imam, ulama, atau guru saja yang jadi murabbi kepada masyarakat. Mereka yang terlibat dalam bidang hiburan juga sepatunya menjadi orang-orang yang memperkenalkan dan mempromosikan Tuhan kepada masyarakat. Dengan demikian proses melahirkan masyarakat Islam yang benar-benar mendaulatkan hukum Allah dalam kehidupan sehari-hari akan lebih cepat terjadi.Sesungguhnya masyarakat di zaman ini sangat merindukan hiburan yang bercorak Islam dan ternyata respon dari masyarakatpun diluar dugaan.
Apa yang kita harapkan ialah akan tampail lebih banyak lagi seniman yang berjiwa Islam lebih-lebih lagi kepada para penasyid atau munsyid untuk menyemarakkan lagi dunia hiburan Islam sehingga hiburan yang baik yakni yang memberi tauladan dan mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Sebagai ingatan, guru kami memberi panduan :
"Berhibur itu tidaklah salah, karena hiburan itu indah. Hanya apabila salah memilihnya membuat kita jadi bersalah"
Sumber :
Ustadz Ashaari Muhammad & Editorial Pengantar Koleksi Nasyid Populer
Ustadz Ashaari Muhammad & Editorial Pengantar Koleksi Nasyid Populer
Langganan:
Postingan (Atom)